Assallamualaikum wr. wb., kali ini saya akan memposting sebuah tugas dari mata kuliah yang sama lagi (Ilmu Budaya Dasar). Yang berbeda hanya tugas ini dikerjakan secara berkelompok, dan diwakilkan oleh satu orang. Maka dari itu untuk perwakilan dari kelompok postingan tersebut dilampirkan di blog saya. Tugas ini akan mengulas tentang konsep Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan. Silahkan menyimak.
A. Pendekatan Kesusastraan
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting.
Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa
mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiatan manusia.
Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan
filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam
semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan
bahasa.
B. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Istilah prosa banyak pandangannya. Kadang-kadang di sebut narrative
fiction, prose fiction atu hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah
tadi sering di terjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai
bentuk cerita tau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan
alur yang si hasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan
indosesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
a)
Prosa lama meliputi
1.
Dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
b)
Prosa baru meliputi
1.
Cerita pendek
2.
Roman/novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
C. Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai
seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita Dengan
perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra.
Adapun nilai-nilai yang di peroleh pembawa lewat sastra antara lain:
1.
Prosa fiksi memberikan
kesenangan
2.
Prosa fiksi memberikan
informasi
3.
Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
4.
Prosa fiksi memberikan
keseimbangan wawasan
D. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Pembahasan puisi dalam rangka
pengjaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan di arahkan pada tradisi pendidikan dan
pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dapat di pakai sebagai
media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok
bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan
oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
- Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar,hidup,menarik dan memberikan kejelasan gambaran angan.
- Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
- Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi prasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
- Kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nila-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
- Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun
alasan-alasan yang melandasi penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagi berikut:
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan
penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat di lakukan dengan suatu
kemampuan yang di sebut “imaginative entry” yaitu kemampuan menghubungkan
pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang di tuangkan penyair dalam
puisinya.
2. Puisi
dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca
puisi mahasiswa dapat di ajak untuk dapat menjenguk hati/penyair manusia, baik
orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi
dan keinsyafan sosial
Puisi juga
memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk social,
yang terlibat dalam issue dan problem social. Secara imaginative puisi dapat
menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
- Penderitaan atas ketidakadilan
- Perjuangan untuk kekuasaan
- Konflik dengan sesama
- Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi
merupakan sesuatu yang hidup dalam metafisis, suatu impian yang berkribadian
sehingga sukar dihayati isinya, Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik
setidaknya akan membantu pembaca dalam menafsirkannya.
Sekian tugas kelompok dari saya, terima kasih. Wassallamualaikum wr. wb.
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2:
Sekian tugas kelompok dari saya, terima kasih. Wassallamualaikum wr. wb.
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2:
- Aditya Eka Prabowo (10115178)
- Fernando Berty De Immanual S (1B115860)
- Wantri Gabe Daniel P (17115107)
SUMBER: Materi Kuliah Ilmu Budaya Dasar.
SUMBER: Materi Kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Komentar
Posting Komentar